Beranda | Artikel
Silsilah Fiqih Pendidikan Anak No 9: JANGAN BIARKAN SETAN MENJAMAH ANAKMU!
Senin, 17 Oktober 2022

Ingatlah wahai para orang tua, bahwa setan tidak akan pernah duduk manis, membiarkan anak kita tumbuh menjadi generasi yang salih dan salihah. Dia tidak akan pernah merasa puas, hingga berhasil menjadikan anak-anak kita menjadi kaki tangan mereka. Na’udzubillah min dzalik.

Karena liciknya tipu daya mereka, juga tabiat dasar manusia yang lemah, kita perlu memohon bantuan kepada Allah agar Dia berkenan melindungi kita dan anak-anak kita.

Berikut cara memohon perlindungan kepada Allah untuk anak-anak kita:

  1. Mintalah perlindungan pada-Nya sebelum ‘membuat’ anak. Yakni dengan membaca doa berikut sebelum melakukan hubungan suami istri:

بِسْمِ اللهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا“.

“Dengan nama Allah. Ya Allah jauhkanlah kami dari gangguan setan dan jauhkan pula gangguan setan dari (anak) yang akan Kau karuniakan pada kami”. HR. Bukhari dari Ibn ‘Abbas radhiyallahu’anhuma.

  1. Mohonlah perlindungan pada Allah saat anak lahir. Sebagaimana ucapan ibunda Maryam,

وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ“.

Artinya: “Sesungguhnya aku telah menamainya Maryam dan aku mohon perlindungan kepada-Mu untuknya serta keturunannya dari setan yang terkutuk”. QS. Ali Imrân (3): 36.

  1. Mintalah perlindungan kepada-Nya untuk mereka setiap hari, terutama di waktu pagi dan sore.

Jika mereka belum bisa membaca al-Qur’an, bacakanlah surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Nas, lalu usapkan tanganmu ke tubuh mereka.

Atau bisa juga dengan membaca doa perlindungan yang dahulu pernah dibacakan Nabi shallallahu’alaihi wasallam untuk cucu beliau; al-Hasan dan al-Husain radhiyallahu’anhuma,

أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ“.

“Aku memohon perlindungan kepada Allah bagi kamu berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari segala gangguan setan, binatang berbisa dan pandangan mata yang jahat”. HR. Abu Dawud dan dinilai sahih oleh Ibn Hibban, al-Hakim, adz-Dzahaby dan al-Albany.

Redaksi di atas adalah bila anak yang didoakan berjumlah dua orang. Jika lebih dari dua maka kalimat yang digarisbawahi diganti dengan “u’îdzukum”. Bila satu anak lelaki maka “u’îdzuka”, dan bila satu anak perempuan maka “u’îdzuki”.

  1. Jangan biarkan anak-anak berkeliaran di luar rumah saat malam tiba. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam mewanti-wanti,

إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ أَوْ أَمْسَيْتُمْ فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ فَإِنَّ الشَّيَاطِينَ تَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنْ اللَّيْلِ فَحُلُّوهُمْ

“Jika hari mulai gelap tahanlah anak-anak kalian (untuk keluar rumah) karena saat itu setan berkeliaran. Jika telah lewat sebagian malam biarkanlah mereka”. HR. Bukhari (hal. 669 no. 3280) dan Muslim (XIII/185 no. 5218) dari Jabir bin Abdullah dengan redaksi Muslim.

@ Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 26 J Tsani 1434 / 6 Mei 2013


Artikel asli: https://tunasilmu.com/silsilah-fiqih-pendidikan-anak-no-9-jangan-biarkan-setan-menjamah-anakmu/